Bahaya Diabetes Bagi Ibu Hamil

Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah penelitian di Denmark menunjukkan ketika ibu hamil menderita diabetes, anak yang mereka kandung sangat berpeluang terkena kadar gula  darah tinggi di dalam rahim. Kondisi itu dikenal sebagai hiperglikemia janin. Dan hal ini sanga berbahaya bagi sang bayi.

"Hiperglikemia janin dipengaruhi sel-sel induk lemak, dan berakibat cacat bagi sang anak. Repotnya, kelainan itu baru dapat dideteksi beberapa tahun kemudian," kata Ninna Schioler Hansen dari University of Copenhagen, Denmark, salah satu peneliti dalam kajian ini, seperti dilansir Reuters.



Dalam tes laboratorium penelitian ini menunjukkan, anak dewasa dari wanita yang memiliki diabetes selama kehamilan ternyata memiliki sel-sel lemak yang lebih besar dan leptin yang lebih banyak. Leptin merupakan protein dari sel-sel lemak yang mempengaruhi rasa lapar.

"Penelitian kami mendukung pentingnya kadar glukosa darah normal untuk mengurangi dampak negatif pada sel-sel dari bayi yang belum lahir," ujar Hansen.

Hansen melanjutkan, wanita yang ramping dan fit sebelum kehamilan memiliki risiko lebih kecil terkena diabetes gestasional selama kehamilan.

Tim Hansen meneliti 206 orang dewasa yang terbagi dalam dua kategori. Mereka yang lahir dari ibu pengidap diabetes gestasional di masa kehamilannya, dan mereka yang ibunya tidak memiliki penyakit diabetes sama sekali.

Orang dewasa yang lahir dari wanita penderita diabetes ketika hamil menunjukkan "perubahan mendasar" dalam ukuran sel-sel lemak mereka. Perubahan juga tampak pada kemampuan tubuh menyimpan lemak.

"Cara tubuh mereka menghasilkan hormon leptin, yang mempengaruhi selera makan di otak juga berubah," kata Hansen.

Temuan itu menunjukkan bahwa perbedaan antara orang dewasa dengan ibu yang menderita diabetes dan orang yang ibunya tidak terkena penyakit itu selama kehamilan dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang terjadi selama perkembangan janin.

Meski begitu, hasil penelitian itu mengungkapkan risiko diabetes yang meningkat di kalangan anak-anak yang lahir dari ibu penderita diabetes.

"Perubahan yang disebabkan oleh hiperglikemia pada ibu dapat bertanggung jawab untuk diabetes anak di kemudian hari," kata Dr Joachim Dudenhausen, peneliti kebidanan dan ginekologi di Weill Cornell Medicine, New York.

Pencegahan terbaik bagi perempuan adalah dengan memulai kehamilan pada berat badan normal.

"Salah satu faktor risiko tertinggi untuk diabetes gestasional adalah kelebihan berat badan sebelum dan selama kehamilan," kata Dudenhausen. (SYS)

sumber : http://www.cnnindonesia.com

Labels:

RUSTIDA'S MIDWIFE: Bahaya Diabetes Bagi Ibu Hamil

3/11/2017

Bahaya Diabetes Bagi Ibu Hamil

Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah penelitian di Denmark menunjukkan ketika ibu hamil menderita diabetes, anak yang mereka kandung sangat berpeluang terkena kadar gula  darah tinggi di dalam rahim. Kondisi itu dikenal sebagai hiperglikemia janin. Dan hal ini sanga berbahaya bagi sang bayi.

"Hiperglikemia janin dipengaruhi sel-sel induk lemak, dan berakibat cacat bagi sang anak. Repotnya, kelainan itu baru dapat dideteksi beberapa tahun kemudian," kata Ninna Schioler Hansen dari University of Copenhagen, Denmark, salah satu peneliti dalam kajian ini, seperti dilansir Reuters.



Dalam tes laboratorium penelitian ini menunjukkan, anak dewasa dari wanita yang memiliki diabetes selama kehamilan ternyata memiliki sel-sel lemak yang lebih besar dan leptin yang lebih banyak. Leptin merupakan protein dari sel-sel lemak yang mempengaruhi rasa lapar.

"Penelitian kami mendukung pentingnya kadar glukosa darah normal untuk mengurangi dampak negatif pada sel-sel dari bayi yang belum lahir," ujar Hansen.

Hansen melanjutkan, wanita yang ramping dan fit sebelum kehamilan memiliki risiko lebih kecil terkena diabetes gestasional selama kehamilan.

Tim Hansen meneliti 206 orang dewasa yang terbagi dalam dua kategori. Mereka yang lahir dari ibu pengidap diabetes gestasional di masa kehamilannya, dan mereka yang ibunya tidak memiliki penyakit diabetes sama sekali.

Orang dewasa yang lahir dari wanita penderita diabetes ketika hamil menunjukkan "perubahan mendasar" dalam ukuran sel-sel lemak mereka. Perubahan juga tampak pada kemampuan tubuh menyimpan lemak.

"Cara tubuh mereka menghasilkan hormon leptin, yang mempengaruhi selera makan di otak juga berubah," kata Hansen.

Temuan itu menunjukkan bahwa perbedaan antara orang dewasa dengan ibu yang menderita diabetes dan orang yang ibunya tidak terkena penyakit itu selama kehamilan dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang terjadi selama perkembangan janin.

Meski begitu, hasil penelitian itu mengungkapkan risiko diabetes yang meningkat di kalangan anak-anak yang lahir dari ibu penderita diabetes.

"Perubahan yang disebabkan oleh hiperglikemia pada ibu dapat bertanggung jawab untuk diabetes anak di kemudian hari," kata Dr Joachim Dudenhausen, peneliti kebidanan dan ginekologi di Weill Cornell Medicine, New York.

Pencegahan terbaik bagi perempuan adalah dengan memulai kehamilan pada berat badan normal.

"Salah satu faktor risiko tertinggi untuk diabetes gestasional adalah kelebihan berat badan sebelum dan selama kehamilan," kata Dudenhausen. (SYS)

sumber : http://www.cnnindonesia.com

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home